Sabtu, 20 Juni 2009

Midnight Sale Jakarta

Walau pukul sudah menunjukkan pukul 11:30, Aktifitas di sebuah tempat perbelanjaan di kawasan Senayan Jakarta tampak hiruk pikuk oleh para pengunjung yang tidak ingin melewatkan kesempatan untuk membeli beraneka ragam kebutuhan dengan iming-iming up to 70%. Hal ini menjadi suatu aktifitas bulanan bagi masyarkat Jakarta, dimana beberapa tempat perbelanjaan di seputaran Ibukota Indonesia sudah sering melaksanakan yang namanya "Midnight Sale".Kesempatan langka yang dicari oleh penikmat belanja ini, memang suatu aktifitas yang sangat diharapkan selalu. Bagaimana tidak, harga-harga yang melambung akibat resesi dunia menjadi dalih mereka untuk rela berbelanja hingga larut malam seperti ini.

Barang-barang yang biasanya dijual rata-rata di atas 500 ribu rupiah di suatu Department Store, maka akan menjadi lebih terjangkau apabila berbelanja di kesempatan ini. Dana yang dianggarkan semisal 1 juta rupiah, sebelum diskon hanya bisa berbelanja 2 kebutuhan saja maka setelah diskon mereka dapat berbelanja hingga 4-6 kebutuhan sekaligus. Cukup menguntungkan memang, namun sangatlah miris dibanding dengan kehidupan Indonesia umumnya, dimana uang tersebut sangatlah cukup untuk menghidupi 1 keluarga kecil.

Apakah yang mereka pikirkan? Dana besar yang dikeluarkan tersebut hanyalah sebuah bonus bagi mereka sehingga mereka dapat menghaburkannya demi semata sebuah merek dan gaya hidup. Jangan pikirkan kualitas terlebih dahulu, sehingga dengan seenaknya mereka menganggap semua merek yang dijual sangat murah dan diluar toko ternama akan menjadi sangat tidak bermutu. Saya sendiri saja sering melihat, teman-teman yang berbelanja dengan merek ternama tersebut malah dibuat kecewa dengan kualitasnya. Baru saja dipakai, sudah rusak, dan memble lah mereka. Memang tidak semua barang dengan merek terkenal menjadi tidak berkualitas. Namun apakah kualitas yang mereka cari, saya yakin diatas 60% bahwa yang pertama dibenak mereka adalah nama dari merek tersebut. Dikarenakan banyak orang pun berbondong-bondong menyerbu barang-barang dengan kualitas Kualitas Tiruan alias KW agar dilihat menjadi sangat trendi atau gaul.

KW 1, KW 2 atau KW super adalah jenis-jenis barang tiruan mirip aslinya namun dengan beda bahan atau pengerjaannya. Sebuah baju dengan emblem merek terkenal akan menjadi lebih laku dan mahal dibanding dengan merek lokal.Akan menjadi sangat ironis memang apabila masyarakat pun menjadi sangat tidak menyadarinya apakah barang tersebut asli atau tidak kecuali harganya yang sangat miring dari pasarannya. Terlebih saat ini memang, brand negera luar memang masih sangat digandrungi, dan menjadi acuan lifestyle bagi orang-orang Indonesia.

Berburu barang-barang bermerek melalui kegiatan Midnight Sale ini akan menjadi suatu gaya hidup bagi masyarakat Jakarta, namun tidak menutup kemungkinan menjadi suatu gaya hidup di semua kota besar di Indonesia.Apakah makin banyak orang yang mengandrungi kegiatan ini?

Kamis, 18 Juni 2009

Selasa, 16 Juni 2009

Perjuangan LA Lakers

Yang saya lihat pada hari ini adalah LA Lakers memenangi gelar ke-15 semasa NBA franchise dan ke 4 dibawah naungan seorang pelatih Phil Jackson. Suatu perjuangan yang luar biasa dikarenakan sempat terpuruk akibat kekalahan dari Boston Celtics pada Final 2008, maka sakit itu terobati dengan cincin gelar juara NBA 2009 bagi Lakers.

Dari Perjuangan tersebut, muncul nama yang sangat kuat yakni Kobe Bryant dimana dialah sosok dimana tim Lakers tersebut yang mampu membuat seluruh tim haus akan kemenangan ini.Kobe juga didaulat sebagai MVP NBA Finals 2009 ini, dimana secara kesuluruhan dialah yang terbaik di antara pemain-pemain NBA saat ini. Tak ada orang yang mampu menghentikannya, bahkan seorang Dwight Howard yang merupakan Best NBA Defender pun dibuat tak berdaya. Mau one on one atau Double Guard hingga Triple Guard pun tak ada yang mampu menghentikannya.

Secara pribadi, Kobe memang sosok pemimpin sejati di lapangan basket. Perhatikannya caranya mendorong moral serta membuat taktik yang diolah Phil Jackson menjadi lebih mematikan bagi lawan. Jika nanti sudah pensiun dari lapangan, saya yakin Kobe akan menjadi sosok pelatih yang amat sukses.

Namun, kesuksesan ini jangan menjadi sorotan Kobe saja, ada nama lain yang sangat berpengaruh didalamnya. Sosok tersebut adalah Phil Jackson, dimana saat ini dia sudah mengalahkan rekor 9 kali juara NBA dari Red Auerbach dengan menjadi pelatih pertama yang bisa menorehkan 10 kali gelar NBA bagi tim yang diasuhnya.Saat memegang Chicago Bulls, Phil menyematkan 6 kali juara NBA sedang untuk Lakers sisanya yakni 4 kali.

Phil memang seorang pelatih yang selalu bisa melihat pemain yang sangat hebat, dahulu dia pegang Michael Jordan agar bisa memimpin teman-temannya di Bulls, dan kini dia selalu percaya Kobe Bryant untuk merengkuh juara NBA. Dan hanyalah seorang Kobe yang bisa membuat dia melatih lagi usai mengundurkan diri dari pentas NBA setelah Bulls dan saat Lakers dimana Kobe berpisah dengan Shaq di 2004.

Determinasi, Kerja keras dan Pengalaman yang memegang peranan penting untuk Lakers menjadi juara NBA kembali, semoga dapat diteruskan kembali di musim depan. Congrats to Lakers....

Senin, 15 Juni 2009

Minggu, 14 Juni 2009

People's taste

Menilai akan sesuatu kadang bisa membuat orang-orang berbeda pendapat selalu. Ini saya rasakan selalu pada pengalaman hidup yang sudah 30 tahun ini. Memang taste setiap orang akan sesuatu memang sangat berbeda sekali, ambil contoh saja jika menilai tentang masakan. Lidah setiap orang memang sama, bisa membedakan mana yang asin, manis, asam, pedas, dll. Namun itu semua akan sama sekali berubah apabila mereka mulai membedakannya akan taste masing-masing. Kadang aku merasakan bahwa masakan itu enak, namun orang lain bilang "ah, itu biasa aja deh".Memang kadang berujung akan konflik pendapat yang sangat ekstrem, yang bisa membuat satu sama lain bermusuhan namun untuk sementara. Masa sih karena beda pendapat akan masakan bisa merusak pertemanan? hahaha

Bila itu mengenai indera rasa, coba akan indera penglihatan. Bila seseorang menilai akan sesuatu karya seni misal film maka akan lebih banyak lagi yang berbeda pendapat. Bila ada orang yang menilai bahwa film "Star Trek" yang baru, terlihat biasa saja. Maka sama sekali dengan saya yang menilai film tersebut sangat bagus dan berbeda sama sekali gayanya dengan film terdahulu Star Trek yang sangat melihat akan tehnologi akan masa depan. Namun film ini bisa membalikkan orang yang tidak "Trackies" menjadi "Trackies". Sesuatu yang sangat saya sanjung akan sutradaranya yakni JJ Abram yang padahal tidak  banyak tahu akan film ini sebelumnya.Bahkan pacarku yang dahulu kala menilai film ini sama sekali tidak menarik, setelah menonton film terbaru ini menjadi sangat menggemarinya. Dia bahkan sama sekali tidak tertidur sampai dengan film ini berakhir, sesuatu yang sangat tidak biasa akan tema dari film yang ditontonnya.

Untuk itu memang, seseorang sangat susah ditebak akan cara dia menilai akan kesukaannya berdasar taste. Kadang seseorang bisa beda 180 derajat akan hal itu, sebelumnya suka and next day dia tidak suka. well its human anyway, hanya saja kita melihat hal tersebut dengan sebagai warna hidup yang selalu fleksibel akan sesuatu.